
Menurutnya, hasil kongres yang memilih dirinya sebagai Ketua PSSI merupakan keinginan 2/3 anggota yang sah. Bahkan, La Nyala juga menegaskan 81 suara yang memilih dirinya juga suara yang sama dalam kongres di Solo, 9 Juli 2011 sewaktu menurunkan Nurdin Halid.
“Kita ingin memberitahukan kepada masyarakat bahwa tidak ada dualisme kepemimpinan. Hasil KLB di Ancol adalah yang sah. Kita dipilih oleh 81 voter asli yang sudah mengeluarkan mosi tidak percaya kepada kepengurusan Djohar Arifin,” kata La Nyalla Mattaliti kepada wartawan di KONI Jatim, Senin (2/4).
Meski mengaku sebagai kepengurusan yang sah, La Nyalla tetap membiarkan Djohar Arifin menempati kantor PSSI di Senayan. Hingga saat ini pihaknya tetap menunggu hasil keputusan FIFA dan AFC 15 Juni 2012.
Posting Komentar