
Direktur Media PSSI, Tomi Arief mengatakan ambruknya atap ruang kerja Djohar itu disebabkan kondisi bangunan yang sudah tua dan mulai lapuk. Menurutnya, kondisi ini mengkhawatirkan juga terjadi di beberapa titik lainnya. Selain ancaman ambruk, beberapa sudut juga sudah bocor.
Menurutnya, tidak hanya di ruang kerja Ketum PSSI, kondisi mengkhawatirkan juga dirasakan di beberapa titik kantor PSSI. Tomi menyebut, hampir 70 persen kondisi kantor PSSI saat ini mengkhawatirkan. Selain ancaman ambruk, beberapa sudut kantor juga mengalami kebocoran.
"Memang benar ambruk. Itu lantaran kondisi gedung yang sudah tua. Kami juga sebetulnya mengeluhkan kondisi seperti ini. Saya kira hampir 70 persen kondisi di sini mengkhawatirkan. Saya kira kondisi seperti ini tidak hanya di kantor PSSI," ujar Tomi saat dikonfirmasi , Senin 4 April 2012.
Beberapa karyawan PSSI mengatakan, ambruknya atap ruang kerja Djohar terjadi saat kantor PSSI sedang libur, Minggu 1 April 2012. Serpihan atap dan komponen listrik serta alat-alat elektronik lainnya langsung diamankan tak lama setelah kejadian. Meja kerja Djohar sendiri kemudian dipindahkan ke ruang meeting Exco PSSI yang tak jauh dari ruangan tersebut.
Sejumlah alat kerja dan dokumen-dokumen penting PSSI langsung diselamatkan. Ruangan tersebut saat ini ditutup rapat demi alasan keamanan. Instalasi listrik maupun instalasi AC di ruangan tersebut juga sudah dicopot. Dari beberapa penuturan petugas renovasi gedung, diketahui jika atap ruangan tersebut sudah peernah direnovasi. Namun, atap tersebut kembali jebol lantaran dimakan rayap.
Pihak PSSI berharap runtuhnya atap ruang kerja Djohar ini tidak lantas dikait-kaitkan dengan kondisi kisruh PSSI saat ini. Menurut PSSI, persoalan ambruknya atap ruang kerja Djohar tersebut tidak perlu dibesar-besarkan.
Posting Komentar