
Striker jangkung Moses Sakyi dan pelatih Drago Mamic dilepas manajemen dan sebagai gantinya dua striker eks Arema Indonesia Noh Alam Sah dan Marcio Souza didatangkan untuk mempertajam lini depan.
Di sektor pelatih, Persib sempat berencana mendatangkan pelatih asing anyar. Beberapa nama top sempat mengemuka dari Alfred Riedl hingga mantan pelatih Pangeran Biru Jaya Hartono namun pada akhirnya manajemen klub memutuskan tim untuk sementara dipoles oleh legenda hidup sepakbola Bandung, Robby Darwis.
HALIK KU AING!!! atau berarti "Minggir, Biarkan Saya (Hadapi)" adalah kalimat yang begitu akrab di telinga bobotoh ditenarkan oleh Robby semasa dia berjaya sebagai pemain belakang nomor wahid di Indonesia dan kalimat itu bukan mustahil kembali menggelora andai Robby bisa menjawab salah satu tantangan besar dalam karir kepelatihannya saat ini.
Robby Darwis sudah menjabat asisten pelatih Persib sejak tahun 2007 . Sederet pelatih dengan kemampuan jempolan sudah pernah dia dampingi mulai Arcan Iurie hingga terakhir Drago Mamic. Beragam kemampuan taktik dan strategi permainan di atas lapangan hijau pastinya sudah di serap. Sebagai salah satu sosok yang lama beredar di klub, dia juga pasti sudah kenal betul karakter permainan yang paling cocok untuk diterapkan sesuai dengan materi yang dimiliki tim saat ini.
Di sektor pertahanan dua nama sudah pasti sulit digantikan yaitu Maman Abdulrahman dan Abanda Herman. Zulkifly Syukur sudah pasti menyegel satu tempat di sisi kanan sementara di kiri M Nasuha harus berebut dengan pemain muda masa depan Persib, Jajang Sukmara yang getol menyumbang gol.
Di sektor gelandang bertahan terjadi pertarungan sengit antara tiga pemain dengan kualitas di atas rata-rata yaitu Hariono, Tony Sucipto dan Robbie Gaspar. Hariono memang masih absen karena mengalami cedera patah tulang di bagian dada atasnya hingga persaingan di sini tinggal menyisakan Tony dan Gaspar dengan Hendra Ridwan sebagai pelapis.
Di sektor sayap Persib memiliki dua pemain cepat dengan kemampuan mengolah bola dan umpan akurat. M Ilham dan Atep dipastikan menyegel tempat di dua sektor ini. Sementara itu peran sebagai playmaker tampaknya bakal kembali dinikmati Miljan Radovic. Peran pemain Montenegro ini di putaran pertama kurang terasa. Menurut Yusuf Bahchtiar, Radovic oleh pelatih Drago Mamic lebih diposisikan sebagai penyerang lubang hingga penampilannya tidak maksimal. Saat itu, tidak jarang posisi Miljan bahkan digeser ke sayap tetapi di bawah polesan Robby bukan mustahil dia bakal dikembalikan ke posisinya yang asli.
Bagaimana dengan lini depan? Di putaran kedua nanti Persib terbilang mewah untuk urusan gedor-menggedor pertahanan lawan. Bagaimana tidak, lima striker papan atas sepakbola nasional menjadi penghuni dengan 'pelayan' istimewa seperti Atep, Ilham dan Radovic.
Kedatangan Marcio Souza dan Noh Alam Sah menambah gairah dan harapan baru bagi bobotoh untuk menyaksikan tim kesayangannya berpesta gol. Robby akan mudah berkreasi di sektor ini dan menghasilkan beragam formula tergantung lawan yang dihadapi. Menurunkan tiga striker sekaligus? Jika dinamika pertandingan di atas lapangan hijau menuntut hal tersebut, kenapa tidak? Lini depan Persib yang acap kali disebut mandul kemungkinan besar tidak akan terjadi di putaran kedua.
Manajemen Persib sudah jelas menegaskan jika target musim ini adalah menembus lima besar klasemen kompetisi. Dengan materi tim bertabur bintang tentunya target ini terasa realistis diwujudkan Robby.
Persib dengan Robby memang belum teruji benar. Tetapi jika mereka bisa melewati dua laga kandang dengan meraih angka penuh plus tidak kalah di dua partai tandang berikutnya, rasa percaya diri Robby dipastikan meningkat begitu pula dengan kepercayaan dari bobotoh dan manajemen yang pastinya semakin menebal.
Posting Komentar