Kericuhan terjadi usai Laga Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) antara tuan rumah PSIS Semarang dan Persis Solo,Sabtu (3/3) petang, saat itu ketika suportet fanatik dari Persis keluar dari Stadion, dan diarahkan melawati jalur khusus, tiba-tiba diserang batu oleh oknum yang tidak dikenal di bawah Jalan Tol Jatingaleh.
Kepada wartawan, Presiden Paseopati, Bimo Putranto mengatakan bahwa, dalam insiden tersebut setidaknya terdapat dua kaca bus yang pecah akibat lemparan batu dari total 17 bus, “kita tidak tahu apa sebabnya, tiba-tiba kami dilempari batu,” kata Bimo ketika dihubungi wartawan.
Merasa kaget dengan serangan yang dilakukan secara tiba-tiba, para supporter ini berhenti dan mencoba melakukan perlawanan, namun hal itu tidak berlangsung lama karena dapat dibubarkan oleh petugas kemanan dengan menembakkan gas air mata.
Saat ditanya mengenai siapa yang dicurigai melakukan tindakan anarkis ini, Peresiden Pasoepati ini mengatakan tidak menyebut dari kelompok supporter mana, dia menekankan bahwa ini adalah tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Kami tidak akan mengklaim itu tindakan siapa, yang jelas kami akan tetap menjaga perdamaian dengan sporter PSIS Semarang,” sambung sang Presiden.
Selain itu dari keterangan yang didapatkan dari pentolan Suporter Pasoepati tersebut, banyak sekali helm dari anggota Pasoepati yang hilang karena dicuri saat pertandingan berlangsung.
“Banyak sekali helm dari angota kami yang hilang, mungkin sekitar puluhan,” tambah Bimo. Sementara dari keterangan yang didapat dari sumber lain ada juga knalpot sepeda motor salah seorang wartawan dar Kota Semarang juga hilang ketika pertandingan berlangsung.
Hal ini harusnya menjadi evaluasi tersendiri bagi penyelenggara pertandingan (panpel) dari PSIS Semarang agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan keamanan bagi para supporter baik tim tamu ataupun bagi supporter tuan rumah sendiri. (gk-39)
Posting Komentar