MALANGTIMES – Pasca ditetapkanya jalan satu arah mulai dari Jl.
Mayjen Panjaitan sampai Jl. Gajayana ternyata tidak sepenuhnya ditaati
para pengguna jalan. Terlihat dari pengendara utamanya sepeda motor yang
melanggar dengan cara melawan arah atau malah mengambil jalur angkot.
Alasan mereka sepele, malas mengambil jalur memutar.
Dari pantauan MALANGTIMES siang ini, mayoritas pengguna jalan yang
melanggar adalah pengendara sepeda motor dengan alasan tergesa-gesa.
Salah satunya Reny Maharani (22) mahasiswi ini mengaku lewat jalur satu
arah karena lebih dekat dengan kosnya. “Saya biasa lewat sini, soalnya
kalau lewat Dinoyo harus muter mas,” katanya. “Kos saya ada Jl.
Bendungan Sutami mas, kan lebih cepat lewat depan sini,“ kilahnya.
Padahal jika tidak hati-hati berjalan dengan melawan arus atau dengan
mengambil jalur mikrolet rentan menimbulkan kecelakaan. ”Wah bahaya
juga sebenarnya. Tapi mau bagaimana lagi mas,” kata Mahrus yang juga
mahasiswa UIN Maliki Malang. Mahrus, mengakui apa yang ia lakukan
sebenarnya membahayakan diri dan orang lain.
Namun karena alasan
tergesa-gesa dan alasan lain ia ‘terpaksa’ melakukan pelanggaran. “Ya
kalau pas ada polisi saya milih muter. Tapi kalau tidak ya lanjut
aja,”katanya eneteng. (adi)
Posting Komentar