PSMS Medan akhirnya harus kalah memalukan dari Persiram Raja Ampat. Tim berjuluk Dewa Laut itu menang WO 3-0 di Stadion Wombik, Sorong, Rabu (30/5) menyusul ketidakhadiran Osas Saha dan kawan-kawan hingga kick off plus tambahan waktu 15 menit.Manajer Persiram Raja Ampat, Henry Wairara mengatakan kemenangan tersebut sangat berarti karena berhasil naik satu strip melampui Deltras Sidoarjo.
"Kami siap melawan tim besar sekelas PSMS Medan. Kami tidak berharap mereka tidak datang dan melakukan pertandingan normal. Tapi aturannya begitu, mereka tidak datang dan kami berhak memenangkan laga ini," katanya.
Informasi yang diperoleh manajemen PSMS Medan keliru memesan tiket penerbangan. Rute yang seharusnya dilalui adalah Medan-Jakarta-Makassar-Sorong menjadi Medan-Jakarta-Makassar-Papua. Sementara tim baru bertolak dari Bandara Polonia-Medan pada pukul 17:00 WIB, Selasa (29/5), sehari sebelum laga.
Saat informasi ini hendak dikonfirmasi kepada Manajer Tim, Benny Tomasoa, yang bersangkutan tidak bisa dihubungi lewat telepon selulernya meski aktif.
"Ya, kami diberitahu kalau pertandingan sudah walk out. Kami ingin bermain meski kami sangat lelah. Tapi kabar yang kami terima ya seperti itu," ujar Kapten PSMS Medan, Sasa Zecevic.
Menanggapi hal ini, pengamat sepakbola Kota Medan, Anthony, \mengatakan, Insiden kalah WO-nya PSMS Medan ISL ini sangat memalukan sepakbola Indonesia. Bagaimana bisa diterima klub sepakbola sebesar PSMS Medan harus kalah WO dari Persiram Raja Ampat hanya karena persoalan sepele, ujar Anthony.
Pembina klub sepakbola Ladon FC juga mengatakan, sudah saatnya pengurus PSMS Medan diganti, karena menurutnya selama ini keterpurukan PSMS Medan ISL dikarenakan manajemen PSMS yang buruk sehingga berdampak pada pemainnya.
"Ganti saja pengurus PSMS dengan yang lebih baik, insiden di Raja Ampat hari ini, memperjelas pengurus PSMS sudah tak ada semangat lagi mengurusi PSMS Medan, buat apa dipertahankan," tandas Anthony.
Powered by Sma Islam Malang
Posting Komentar