
Sayang, semangat tersebut terancam luntur. Mau bagaimana lagi, Mijo Dadic dan kawan-kawan belum menerima hak mereka selama tiga bulan.
Kabar kurang sedap ini tercium setelah The Lobster-julukan Deltras-uring-uringan saat latihan sore kemarin (30/4). Para pemain seperti kehilangan semangat untuk berlatih, akibatnya jadwal latihan yang seharusnya dimulai pada pukul 15.00 WIB di Stadion Gelora Delta Sidoarjo itu, baru bisa digelar pada pukul 16.15 WIB.
Mijo Dadic mengatakan keterlambatan mereka ke lapangan karena bis yang mengangkut pemain mogok saat perjalanan ke stadion. "Tidak ada masalah apa-apa, hanya ada sedikit masalah dengan bis kami," ujar stopper asal Kroasia tersebut.
Meskipun begitu, salah satu sumber di internal Deltras mengatakan, keterlambatan pemain tersebut adalah kesengajaan. "Masalahnya anak-anak belum gajian tiga bulan, mungkin itu yang membuat mereka kecewa," kata salah satu sumber yang tidak mau identitasnya di korankan itu.
Tidak lancarnya pembayaran gaji pemain Deltras tersebut, diperkuat pengakuan Srecko Mitrovic, James Koko Lomell dan Lancine Kone. Tiga pemain asing yang baru bergabung dengan Deltras pada awal paruh kedua Indonesia Super League (ISL) ini mengeluh terkait lambannya manajemen memberikan DP (down payment) di awal kontrak mereka.
"Belum satu rupiah pun diberikan manajemen kepada kami," keluh James, mantan penggawa Persegres Gresik itu. "Sampai saat ini saya masih menggunakan uang saya sendiri. Tak seorang manajemen yang memberikan uang kepada saya. Padahal, kami ini punya anak dan keluarga," tambah Kone.
Mitrovic juga mengeluhkan hal yang sama. Menurut dia, saat tim mereka menang saja gaji dan bonus tidak ada. "Apalagi kalau tim ini kalah, mungkin lebih parah," lanjut pemain berkebangsaan Serbia tapi berpaspor Australia tersebut.
Dicky Hartanto, Direktur PT Delta Raya Sidoarjo membantah kabar tersebut. Menurut dia tidak ada masalah dengan gaji dan kontrak pemain Deltras. "Mana ada pemain yang mau main kalau tidak di bayar. Jadi, tidak benar semua itu," ucap pria berbadan subur ini.
Tim kebanggaan Deltamania ini sejatinya memiliki trauma tersendiri terkait masalah finansial. Sebab, kondisi yang sama juga terjadi pada Deltras musim lalu, setelah para pemain tidak menerima hak mereka selama delapan bulan. Nah, masalah saat ini tentunya akan menjadi batu sandungan bagi Deltras untuk keluar dari zona degradasi.
PERSIWA
Krisis finansial mulai menghantui tim Liga Super Indonesia (LSI) asal Wamena, Persiwa. Dari kabar yang diterima Senin malam (30/4) menyebutkan, jika sejak tiga bulan terakhir Piter Rumaropen dan kawan-kawan belum menerima bayaran.

Kepada wartawan usai latihan, Senin sore (30/4), pemain belakang ‘Badai Pegunungan’, Yesaya Desnam membenarkan hal ini. Ia mengatakan, selain gaji, bonus juga belum semuanya diberikan menajemen kepada pemain.
“Jujur saja sudah tiga bulan belakangan gaji kami belum dibayar. Begitu dengan bonus yang dijanjikan kepada kami. Kami hanya tidak ingin masalah ini berdampak pada pertandingan mendatang. Apalagi kami sedang persiapan untuk bermain di luar kandang,” kata Yesaya Desnam kepada wartawan.
Keluhan yang sama juga dilontarkan pemain depan, Jaelani Arey Sibi. Menurutnya, bonus yang dijanjikan manajemen sebesar Rp. 12 juta per pemain usai berhasil menahan imbang Persipura 1-1 di Stadion Mandala lalu baru Rp. 2 juta yang diberikan kepada setiap pemain.
“Kami harap masalah ini bisa segera berakhir agar tidak berdampak pada dua laga tandang tim Persiwa mendatang,” terang Jaelani Arey Sibi.
Bahkan kabarnya, kemungkinan besar karena faktor inilah sehingga sejumlah pemain pilar ‘Badai Pegunungan’ seusai menghadapi Persipura lalu hingga kini belum juga mengikuti latihan tim. Mereka ini. Pemain lokal antara lain, Isak Konon, Habel Satya. Sedangkan empat pemain asing, Eriks Weeks, Ok Jhon, Boakay Foday dan Shiba Koya kini berada di Jakarta guna memperpanjangan KITAS dan Paspor mereka
Posting Komentar