
Sebab, klub berjuluk Singo Edan ini sudah menutup pintu rekonsiliasi dengan PSSI Djohar Afirin tersebut.
"Kami sudah tidak mungkin lagi melakukan rekonsiliasi atau memenuhi ajakan gabung lagi dengan PSSI Djohar Arifin. Kami terlanjur kecewa berat," terang Sudarmaji.
Sebagaimana diketahui, FIFA memberikan waktu pada Ketua PSSI Djohar Arifin Husein untuk menyelesaikan konflik dualisme kompetisi di Indonesia, yaitu IPL dan ISL hingga 15 Juni 2012 mendatang. Agar PSSI terhindar dari sanksi, Djohar Arifin pun berusaha mendekati dan merangkul semua klub yang berkompetisi di ISL itu.
Namun, upaya Djohar itu tampaknya tak akan terealisasi dengan baik. Sebab, klub-klub yang merasa dikecewakan enggan memenuhi ajakan tersebut. Bahkan, Arema ISL merasakan kekecewaan yang amat sangat terhadap Djohar Arifin.
Menurut Sudarmaji. selama ini yang justru merusak pilosofi sepakbola sebagai pemersatu justru Djohar Arifin. Banyak klub tercerai berai karena kebijakan Djohar Arifin yang dinilai merugikan klub seperti Arema ISL.
Makanya, kata dia, klub-klub ISL sudah tidak mungkin lagi merapat ke PSSI Djohar Arifin. "Kami sudah mencabut mandat kepada PSSI versi Djohar Arifin itu sejak Desember 2011 lalu. Jadi, sudah tidak mungkin menerima rekonsiliasi lagi, karena pintunya sudah tertutup," terang dia.
Menurut dia, kini klub-klub ISL sudah solid untuk mendukung PSSI yang diketuai La Nyala M Mattalitti. Apalagi, terang dia, PSSI yang diketuai La Nyalla M Mattalitti itu merupakan hasil kongres luar biasa yang diadakan Komisi Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI).
Peserta yang hadir dalam kongres tersebut menurut dia sudah melebihi 2/3 dari pemegang hak suara klub-klub di bawah naungan PSSI. Untuk itu, kata dia, Arema ISL tetap komit untuk mendukung La Nyalla M Mattalitti. Dia pun berharap FIFA mengakui PSSI hasil kongres luar biasa yang dilakukan KPSI itu.
Posting Komentar