Jakarta - Ketua Komisi Disiplin PSSI, Bernhard Limbong, mengungkapkan peluang PSSI memutihkan hukuman yang telah mereka berikan kepada klub-klub ISL.
Tidak hanya klub Liga Super Indonesia (ISL), Limbong juga menawarkan pemutihan kepada klub-klub dari divisi di bawah ISL.
"Memutihkan sanksi itu mudah. Jika semuanya beres, sanksi akan langsung kami cabut. Saya sendiri yang akan mencabut," tegas Limbong.
Menyusul hasil memalukan sepanjang sejarah sepak bola nasional, 29 Februari lalu, dimana Indonesia digilas Bahrain 10-0, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta PSSI mencarai solusi damai dengan kubu ISL, yang merasa didzolimi PSSI. Organisasi sepak bola nasional itu semakin terdesak setelah Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng berniat menghentikan subsidi hingga konflik internal PSSI usai.
Menyusul dua pernyataan penting tersebut, PSSI, yang awalnya bersikeras pada keputusannya dengan menghukum serta mencabut hak suara klub-klub ISL di Kongres Tahunan PSSI 18 Maret nanti, berencana mengadakan pertemuan dengan klub ISL pemilik hak suara.
Klub-klub tersebut diantaranya adalah Persipura Jayapura, Persiwa Wamena, Persela Lamongan, Persidafon Dafonsoro, Deltras Sidoarjo, Persib Bandung, Pelita Jaya, Sriwijaya FC, PSPS Pekanbaru, Persiba Balikpapan, Persisam Samarinda, Mitra Kukar.
“Tentang siapa (perwakilan) yang datang, kami menyerahkan kepada masing-masing klub. Pada prinsipnya boleh diwakili asal wakil yang dikirim mempunyai kompetensi untuk menyampaikan suara," katanya menegaskan.
Limbong kemudian menjelaskan, jika ditanggapi positif, pertemuan ini akan digelar Rabu pekan depan (14/3/12) di Hotel Crown, Jakarta. “Mengenai undangan akan segera kami kirimkan," lanjutnya.
Menurut dia, pertemuan dengan klub-klub ISL ini merupakan salah satu rangkaian rekonsiliasi, serta mencari jalan tengah atas permasalahan yang terjadi di persepakbolaan nasional sehingga mendapatkan sebuah kesepakatan bersama.
Posting Komentar