PSSI kembali menabuh genderang perang dengan sejumlah klub-klub Indonesia Super League (ISL) yang menolak menghadiri pertemuan rekonsiliasi di Hotel Crowne, Jakarta, Kamis (29/3).Salah satu ancamannya yakni dengan tidak memberikan rekomendasi untuk perpanjangan visa pada 81 pemain asing yang berlaga di Indonesia.
"Rekomendasi tidak mungkin dikeluarkan PSSI karena mereka berada di luar kompetisi PSSI. Karenanya, perpanjangan visa mereka kemungkinan tidak akan didapatkan," ujar Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, di kantor PSSI, Kamis petang. "Bagi para pemain asing, persoalan ini jelas menjadi sesuatu yang sangat menakutkan. Karenanya kami juga minta mereka untuk ikut mendorong manajemen klub mereka untuk ikut menyelesaikan masalah ini. Karena kita semua yang rugi."
Agar masalah tidak berkepanjangan, sejumlah pemain yang tergabung dalam Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) mengadakan pertemuan untuk bernegosiasi dengan PSSI. Mereka yang hadir yakni Ponaryo Astaman (Sriwijaya FC), Robbie Gaspar (Persib Bandung) dan Greg Nwokolo (Pelita Jaya) didampingi CEO APPI, Valentino Simanjuntak. Dengan pertemuan tersebut, diharapkan PSSI bisa memberikan keringanan pada sejumlah pemain asing yang berkiprah di ISL.
"Kami kesini hanya ingin mengutarakan dukungan," kata Valentino. "Kami ingin rekonsiliasi bisa segera terlaksana."
Sementara itu, Ketua Umum PSSI bayangan versi KPSI, La Nyalla Mattalitti, meminta klub-klub ISL dan pemain asing tak usah menggubris ancaman Djohar. Menurut La Nyalla, rekomendasi perpanjangan visa kerja bukan hanya berdasarkan PSSI tetapi juga dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Pemain asing yang berlaga di ISL 2011-2012 telah mendapat rekomendasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk pembuatan izin tinggal dan kerja di Indonesia oleh Departemen Tenaga Kerja," kata La Nyalla.
"Kami sama sekali tidak khawatir dengan isu yang dilontarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab."
Posting Komentar